(: Welcome to Official Iladiena Zulfa Blog :)

0

Perjalanan Hidupku sampai lulus SMP

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 23.23 in
Iladiena Zulfa. Sebuah nama yang sangat kubanggakan. Menurutku, nama ini adalah nama yang paling bagus diantara nama-nama perempuan lain. Alhamdulillah, orang tuaku memberikan nama yang indah untukku J
            Hidupku…
            Aku lahir di Jakarta, tepatnya di Puskesmas Tebet Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Mei 1994. Aku bersyukur karena aku lahir bukan di Puskesmas biasa. Aku lahir di Puskesmas yang pelayanannya setara dengan rumah sakit. Ketika aku lahir, orang tuaku sangat senang, saudara-saudaraku pun begitu, karena aku menjadi anak perempuan pertama setelah kelahiran kedua kakak laki-lakiku beberapa tahun silam. Tambah lengkaplah kebahagiaan keluargaku. Aku punya keluarga yang sangat bahagia, kedua orang tua yang menyayangiku, kedua kakak yang menyayangiku dan kedua adik yang juga menyayangiku. Aku anak ke tiga dari lima brsaudara, ayahku adalah seorang guru bahasa inggris, dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. 
            Mulai sekolah..
            Saat aku berusia 4 tahun, aku bersekolah di TK Islam Al-Islah Pancoran. Di sana, aku mempunyai banyak teman dan guru yang baik. Tapi, dulu itu aku sangat pemalu, aku jarang bergaul dengan teman-temanku, bisa dibilang, aku hanya berbicara jika ada perlu saja, jarang bermain bersama, karena aku lebih senang bermain dengan teman-temanku di sekitar rumah, tetangga-tetanggaku. Cerita sedikit, aku  sangat cengeng waktu TK,  sedikit diledeki atau dijaili sama teman laki-laki, pasti langsung menangis. Dan anehnya, kalau aku menangis, pasti aku muntah. Aneh yaa..
Singkat cerita, aku bersekolah di TK Islam Al-Islah selama dua tahun. Satu tahun kelas TK A dan satu tahun kelas TK B. Setelah selesai belajar di TK tersebut, tepatnya pada tahun 2000, aku bersekolah di SDIT Riadul Jannah Pancoran. Di sana, aku mempunyai teman-teman yang baik. Tapi, aku hanya bersekolah di sana selama 4 bulan atau 1 caturwulan. Hal ini dikarenakan keluargaku harus pindah rumah ke Pondok Aren.  Kami pun tinggal di Perumahan Jurang Mangu Indah (PJMI) dan aku bersekolah di SDN Pondok Betung 01. Setiap hari aku berangkat ke sekolah bersama kakakku dengan mengendarai sepeda, saat itu kakakku kelas 5 SD. Di sekolahku tidak diwajibkan memakai jilbab untuk anak perempuan, tapi orang tuaku mengajarkanku untuk menutup aurat sejak dini. Jadi, walaupun aku bersekolah di Sekolah Negeri, aku tetap mengenakan jilbab. Saat itu, hanya ada 2 anak perempuan yang mengenakan jilbab di sekolahku, aku dan seorang kakak kelasku, ia duduk di kelas 6 SD. Namun, ketika aku naik ke kelas 2 dan kakak kelasku itu lulus, hanya aku seorang yang mengenakan jilbab di sekolah itu. Guru-guru perempuan pun tidak ada yang mengenakan jilbab, padahal mereka muslimah. Suatu hari, ada pergantian kepaka sekolah di sekolahku, semula, kepala sekolahku adalah seorang laki-laki bernama Djamhari. Setelah pergantian kepala sekolah, kepala sekolahku adalah seorang perempuan bernama Yayuk Sri Rahayu. Beliau juga tidak mengenakan jilbab. Ajaib, sebuah hidayah datang kepadanya ketika beliau menjadi kepala sekolah. Beliau mengenakan jilbab. Dan betapa senang hatiku, ternyata beliau mengenakan jilbab karena beliau terkesan denganku, anak-anak yang sudah mengenakan jilbab. Itu cerita dari ibuku. Ibu Yayuk menceritakannya pada ibuku. Aku senang sekali….., beliau sangat baik dan ramah terhadapku, beliau sering memanggilku dengan sebutan ‘Ila’, nama depanku. Sementara teman-temanku memanggilku dengan sebutan ‘zulfa’, nama belakangku.Teman-temanku sangat baik, mereka teteap menemaniku, mengajakku belajar bersama, bermain, dan segala hal. Walaupun mereka tidak berjilbab, tapi mereka mempunyai toleransi yang cukup tinggi. Mereka tidak mengejekku atau meledekku.
Ada lagi nih hal yang harus ku ceritakan, aku juga mengikuti kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di masjid dekat rumahku, tepatnya di masjid AN-Nur. Di sana aku belajar agama, mengaji dan menghafal juz amma. Setiap tahun, tepatnya di bulan ramadhan, aku selalu mengikuti acara ‘Pesantren Kilat’ di masjid itu. Aku juga pernah mengikuti lomba tahfidz Qur’an yang diadakan oleh DKM Masjid An-Nur dan diadakan oeh DKM Masjid Jami Bintaro. Tapi aku tidak menjadi pemenang dalam perlombaan tersebut. Tak apa lah, berpartisipasi dalam lomba tersebut saja sudah membuatku senang dan bangga dengan diriku sendiri J
Hari-hari terus berlalu. Tak terasa aku sudah kelas 4 SD. Ketika naik ke kelas 5 SD. Aku harus pindah rumah lagi ke Pamulang,. Hal itu dikarenakan pekerjaan orang tuaku. Aku pun tinggal di Reni Jaya Pamulang dan bersekolah di SD Islam Arraisiyah. Anehnya, di sekolah tersebut anak peremouan tidak diwajibkan mengenakan jilbab, padahal itu sekolah berlabel islam. Tapi, aku tetap mengenakan jilbab di sekolah tersebut. Hari-hari di sekolah tersebut sangat berbeda dengan di sekolahku sebelumnya. Hanya hari-hari pertama aku sekolah, teman-teman baik dan ramah kepadaku. Namun, agak lama aku bersekolah di sana, teman-teman tidak menyukaiku. Alasannya aneh, itu karena aku mengenakan jilbab L. Memang, hanya sedikit temanku yang mengenakan jilbab di sekolah tersebut. Mereka sering mengejekku, sok alim, sok cantik, atau apa lah. Bahkan aku pernah bertengkar dengan temanku karena aku membela teman karibku yang ia ejek. Dan aku selalu yang kalah, pasti aku menangis. Aku sedih sekali, aku rindu pada teman-temanku di sekolahku sebelumnya.  Dua tahun aku  bersekolah di sana. Hanya sedikit kesan baik yang melekat pada diriku.
Hari-hari berlalu. Ketika akhir-akhir di kelas enam, teman-teman meminta maaf kepadaku. Tak ada lagi pertengkaran dan ejekan, kerena beberapa teman karibku akhirnya mengenakan jilbab pula. Aku senang kegiaatanku di sekolah berakhir dengan bahagia. Dan ketika hari pelepasan siswa kelas 6, aku berhasil membawakan pidato bahasa inggris.
Ceritaku cukup panjang juga ya..
Setelah lulus dari SD Islam Arraisiyah, aku melanjutkan proses pembelajaranku ke MTs. Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor, tepatnya pada tahun 2006. Aku sudah harus bisa hidup mandiri ketika masih berumur 12 tahun. Aku tinggal di asrama, dan mempunyai 7 teman dalam sekamar. Tapi, masih banyak temanku yang di kamar lain dan yang tidak berasrama. Di sana, aku belajar pelajaran agama, pelajaran umum, dan pelajaran bertani. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, aku dan teman-teman pergi ke lahan/ladang untuk bertani. Kami pernah menanam sayuran kacang panjang, sayur bayam, sayur kangkung, jagung, dan lain sebagainya. Aku sangat senang bisa bersekolah disana. Ketika acara maulid nabi, aku mengikuti lomba tahfidz Al-Qur’an, seperti yang ku ikuti ketika masih SD. Aku menghafal beberapa surat pendek dalam juz amma. Dan hal yang paling menyenangkan lagi, aku menjadi pemenang dalam perlombaan tersebut. Aku juara pertama. Alhamdulillah J. Itu adalah pertama kali aku memenangkan lomba.
Tinggal di asrama itu sangat menyenangkan. Aku jadi tahu bagaimana harus  mengatur kehidupanku sendiri. Memahami satu sama lain dalam asrama dan sekolah. Memahami berbagai budaya yang teman-temanku bawa dari tempat tinggalnya. Teman-temanku banyak sekali, mereka jauh-jauh belajar ke sekolah tersebut untuk menuntut ilmu. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Palembang, Padang, Pontianak, Lampung, Bali, Aceh, Medan, dan masih banyak lagi. Yaa.. tentunya Jabodetabek juga.  Ingin rasannya, aku belajar bahasa daerah mereka, tapi tidak sempat, dan karena di sekolahku tidak diperbolehkan memakai bahasa daerah. Kami hanya di perbolehkan berbicara dengan bahasa arab atau inggris. Kalaupun belum bisa kedua bahasa tersebut, kami hanya boleh menggunakan bahasa Indonesia. Tidak bahasa daerah seperti sunda, jawa, batak dan sebagainya. Karena tinggal bersama, aku dan teman-temanku smenjadi seperti sebuah keluarga, dan ibu asrama sebagai ibu kami di sana. Kami selalu belajar bersama, bermain dan selalu memecahkan sebuah masalah dengan kepala dingin. Bisa dikatakan, kami sering bertengkar, tapi kami selalu bisa menyelesaikan maaslah kami dengan baik. Aku senang bersekolah di sana, tapi aku sedih karena aku jarang bertemu dengan orangtuaku. Walaupun setiap bulan orangtuaku menjengukkku, tapi kurasa itu masih kurang untuk melampiaskan rasa rinduku pada orangtuaku.
Tak terasa tiga tahun aku belajar di sana. Semua berjalan dengan baik. Aku pun lulus dengan nilai yang baik. Semua berkat usaha, kerja keras dan doaku, dan juga do’a orang-orang yang mendo’akanku.

|

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 ILADIENA ZULFA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.