(: Welcome to Official Iladiena Zulfa Blog :)

2

Karya Ilmiah - Fenomena Bahasa Alay di Kalangan Mahasiswa UIN Jakarta

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.09 in ,


 Karya Ilmiah ini diselesaikan untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing :  Azwar, SS, M.Si.

 

Oleh :
Lilis Suryaningsih       (1113051000189)
Iladiena Zulfa              (1113051000117)
Dina Karomatunisa     (1113051000161)
Syifa Alfiah                (1113051000167)
Firda Elvia Nora         (1113051000232)

Jurnalistik 2B

Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun Akademik 2013/2014


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
            Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang membahas tentang Fenomena Bahasa Alay di Kalangan Mahasiswa UIN Jakarta. Tak lupa pula shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh petunjuk ini.
            Kami yang bertanggung jawab atas tugas Karya Ilmiah ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat tugas ini dengan baik dan dengan teliti.  Sebelumnya kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada:
1.      Azwar, SS, M.Si.  selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.      Kedua orang tua kami yang mendukung kami secara moril maupun materil dalam proses penyelesaian tugas ini.
3.      Semua teman-teman yang membantu kami ketika kesulitan dalam proses penyelesaian tugas Karya Ilmiah ini.
            Kami berharap mendapat nilai yang memuaskan untuk mata kuliah Bahasa Indonesia dalam pembuatan tugas Karya Ilmiah ini. Mungkin hanya itu saja yang dapat kami sampaikan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi karena kami masih ada pada tahap pembelajaran.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

                                                Jakarta,            Mei  2014


Penulis


 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kata alay tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya di era yang modern ini, seakan menjadi hal yang lumrah dan wajar-wajar saja. Bahasa yang terkenal di kalangan pelajar dan mahasiswa ini sebenarnya menjadi ancaman bagi kehidupan generasi muda, karena dengan adanya bahasa ini membuat pelajar atau mahasiswa enggan berbahasa Indonesia yang baik. Bahkan banyak dari mereka yang gengsi jika berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Fenomena ini sangat ironis, mengingat generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Seyogyanya, mahasiswa lebih berperan penting menggeser adanya bahasa alay yang kini merusak tatanan bahasa Indonesia. Dalam naskah Sumpah Pemuda, disebutkan bahwa, “Kami, putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”. Hal itu membuktikan bahwa, bahasa Negara kita itu satu, bahasa Indonesia, bukan bahasa alay.
Hal ini menjadi tugas pelajar dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, untuk membangkitkan kembali semangat berbahasa Indonesia ysng baik. Pengaruh-pengaruh bahasa alay sudah semestinya dibuang jauh-jauh dan tidak digunakan untuk  bahasa sehari-hari. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa tidak baku, bukan bahasa alay.
Karya Ilmiah ini akan membahas apa itu bahasa alay, sejak kapan dan bagaimana berkembangnya, dan mengapa bahasa alay ‘laku keras’ di kalangan terpelajar. Dalam Karya Ilmiah ini, yang menjadi objek dari pembahasan kami adalah, berkembangnya bahasa alay di kalangan mahasiswa UIN Jakarta. Kalangan intelektual seperti mahasiswa, mestinya tidak terpengaruh oleh maraknya bahasa alay. Pembahasan karya ilmiah ini sangat penting karena mahasiswa patut menjunjung tinggi nilai-nilai bahasa Indonesia dan agar bahasa Indonesia tidak tersingkir dari kehidupan mahasiswa.
 
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud bahasa alay?
2.      Mengapa bahasa alay berkembang pesat dikalangan mahasiswa?
3.      Bagaimana dampak dari bahasa alay?
4.      Faktor apa saja yang mempengaruhi bahasa alay dikalangan remaja?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak bahasa alay di kalangan mahasiswa UIN Jakarta dan pengaruhnya terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

D.    Metode Penelitian
Pada pembuatan karya ilmiah ini, metode yang kami gunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan mengakses melalui internet, merangkum materi dari buku bahasa Indonesia, dan mengamat kasus langsung ke objek yang dituju, yaitu mahasiswa UIN Jakarta.

E.     Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. PEMBAHASAN
Berisi mengenai identifikasi Fenomena Bahasa Alay di Kalangan Mahasiswa UIN Jakarta
BAB III. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang dugunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan satu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur sebagai berikut. (1) Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya. (2) Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan. (3) Lambang-lambang tersebut bersifat arbitrer (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap. (4) Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan system yang sederhanadan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya. (5) Sistem lambing bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambing bahasa lain. (6) Sistem lambing dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal. Hal ini memungkinkan bahwa suatu system bias sama dengan system bahasa lain.[1]
Menurut Gorys Keraf (1997:1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama.  Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

B.     Pengertian Alay
Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. Alay adalah singkatan dari anak layangan atau anak lebay. Kata alay digunakan untuk  menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan, berlebihan, dan selalu berusaha menarik perhatian orang lain. Secara sederhana, pengertian kata lebay adalah berlebihan. Sebenarnya, defenisi ini lebih pada kesepakatan bersama, karena jika kita cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita tidak akan menemukannya.
Menurut Sahala Saragih, Dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran, Bahasa Alay merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam suatu komunitas. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas, misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa, karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khalayak media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.
Bahasa alay sudah mulai berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi yang sebelumnya hanya digunakan oleh kalangan tertentu. Sekarang, bahasa alay sudah dapat digunakan oleh berbagai kalangan, tak terkecuali anak-anak. Semula, bahasa alay hanya digunakan dalam bentuk tulisan, sekarang bahasa alay sudah banyak ditemukan dalam bentuk lisan. Bagaimana caranya? Banyak cara yang digunakan untuk berbahasa alay dalam bentuk lisan, salah satunya yaitu dengan memonyongkan bibir atau mendesah mengikuti kata-kata yang mereka ucapkan.
Perilaku para anak alayers (panggulan para alay), kata alay meliputi kata-kata sebagai berikut, yaitu: ciyus, mi apah, baks, gajebo, yelsi, woles, unyu, rempong ,eaa, elo gue end,sokil sob, ucul, saiko, peres.

C.    Dampak Bahasa Alay di Kalangan Mahasiswa[2]
-          Dampak Negatif:
1.      Penggunaan bahasa alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan dibiasakannya seseorang menggunakan bahasa alay, makadapat menyulitkan diri sendiri, misalnya dalam membuat tulisan ilmiah seseorang akan kesulitan menulis karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay.
2.      Penggunaan bahasa alay dpat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang dimaksudkan di dalamnya, karena tidak semua orang bias mengartikan maksud dari kata-kata alay tersebut.
3.      Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
Masyarakat Indonesia tidak
memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Masyarakat
Indonesia menganggapremehbahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
-          Dampak Positif:
Dampak positif dengan penggunaan bahasa Alay adalah menjadikan remaja lebih kreatif.
Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.

D.    Faktor munculnya bahasa alay
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya bahasa alay yang sering digunakan para mahasiswa UIN Jakarta, yaitu:
1.      Faktor Teman Sepermainan
Teman sepermainan para remaja juga menjadi saalah satu penyebab munculnya bahasa alay yang digunakan oleh para mahasiswa UIN Jakarta. Bahasa yang mereka gunakan, mereka bawa kedalam percakapan sehari-hari di kampus yang dianggap lebih santai, ternyata telah melenceng dari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka mengikuti bahasa yang didengar sehari-hari oleh teman sepermainan dan membawanya ke dalam lingkungan kampus sehingga menjadi trend.
2.      Fator Kemajuan Teknologi
Siaran di televisi saat ini tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Para artis di beberapa tayangan televisi membuat bahasa alay sering ditampilkan pada saat berlaga dilayar kaca. Hal ini membuat para penonton mengingat dan memakai bahasa alay ke dalam kehidupan sehari-hari.
Media cetak seperti majalah juga memuat bahasa alay yang sering digunakan dengan alasan untuk mengemas tulisan agar lebih menarik dikalangan pembaca.
3.      Faktor Jejaring sosial
Menjamurnya situs situs di internet menjadi salah satu faktor menjamurnya bahasa alay. Jejaring sosial yang digunakan para mahasiswa dan remaja lainnya saat ini menyebarkan pertukaran bahasa alay yang dapat ditiru oleh remaja lainnya untuk mengekspresikan kreatif para remaja saat ini.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bahasa menunjukkan bangsa, pemakaian bahasa yang baik dan benar akan mencerminkan bangsa kita. Walaupun bahasa  alay tidak menjadi bahasa yang menggantikan bahasa Indonesia, tetapi lebih baik penggunaan bahasa ini dikurangi, karena dilihat dari kenyataan saat ini, bahasa alay membuat masyarakat. Indonesia kian kehilangan ciri kebahasa-Indonesiaanya. Siapa lagi yang bangga dengan bahasa Indonesia jika bukan kita?
Bahasa alay berdampak negatif dalam kehidupan Mahasiswa. Diantara dampak negative penggunaan bahasa alay, yaitu; mengakibatkan permasalahan bagi orang yang menggunakanya, seperti sulit berbicara, menulis, membaca bahkan  menyimak dalam bahasa yang sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Maka dari itu sebaiknya kita mencegah dengan cara meminimalisir bahasa alay yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Saran
*  Gunakanlah bahasa tidak baku dalam kehidupan sehari-hari, bukan bahasa alay.
*  Jangan mudah terpengaruh oleh media yang menampilkan bekennya bahasa alay.
*  Pelajarilah bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahnya.
*  Petiklah makna dari pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

·         Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
·         Anoname. 2013. Dampak Penggunaan Bahasa Alay. http://menyerap.blogspot.com. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014.




[1] Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo. H.20 
[2]  Anoname. 2013. Dampak Penggunaan Bahasa Alay. http://menyerap.blogspot.com. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014.

|

Copyright © 2009 ILADIENA ZULFA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.