(: Welcome to Official Iladiena Zulfa Blog :)

0

Rindu

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 09.07 in , , , , , , ,
Sesak
Haru
Kelabu
Itu Rindu

Tak pernah sesakit ini
Tak pernah sedalam ini
Tak pernah selemah ini
Merindu kamu yang memilih pergi

Penat
Lelah
Payah
Kacau

Terlalu bangak kenangan
Terlalu banyak senyuman
Dan buaian yang hangat
Yang kini hilang tenggelam

Merindumu menyulitkan
Memikirkanmu menyesakan
Mengingatmu aku payah
Memaksamu pergi dari otakku tak bisa

Mereka bilang ini soal waktu
Tapi hingga kini ku tetap inginkanmu
Walau ada yang lain yang mulai mendekat
Pikiranku tak pernah terlepas dari bayang-bayangmu

Jatuh
Dalam
Ke Palung
Ke Relung

Kamu,
membuatku menggila setiap malam
Hariku sepi tanpamu
Jelas, ku sangat merindumu
Setiap waktu


Tertanda, 
Aku, yang (masih) selalu merindumu

|
0

Rekomendasi Es Tradisional untuk Hajatan, Nomor 5 Paling Seger!

Nggak terasa nih, kita sudah berada di Bulan Agustus 2019. Bulan Agustus yang bertepatan dengan bulan haji di Indonesia yang juga identik dengan musim nikah. Masyarakat menganggap bulan haji atau bulan Dzulhijjah merupakan bulan mulia dan penuh keberkahan. Makanya nggak heran kalau banyak sekali pasangan yang melangsungkan pernikahannya di bulan ini.

Bicara soal pesta pernikahan, ada 5 menu es tradisional yang bisa jadi rekomendasi buat pesta pernikahan, loh. Berikut kelima es tersebut.

1. Es Dawet
httpmalaspulang.comtages-dawet

Minuman manis yang terbuat dari santan dan gula memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan pernikahan. Dengan campuran cendol yang terbuat dari tepung beras, es dawet melambangkan banyaknya tamu yang datang dapat memberikan restu agar kedua mempelai dapat hidup tentram.

Kudapan khas Makassar yang identik dengan pinggiran pisang yang berwarna hijau ini juga memiliki filosofi tersendiri. Oleh karena itu, tak heran jika kita kerap menemui menu ini di beberapa hajatan. Es pisang ijo melambangkan kesakralan dan kesucian, serta mampu memberikan rasa sejuk dan tentram dalam kehidupan. 

Es yang sering ditemui di acara-acara betawi ini juga tak kalah segarnya dari es pisang ijo dan es dawet, loh. Kata "selendang" ditujukan dari bentuk adonan kue seperti agar-agar yang dipotong memanjang, sedangkan "mayang" berarti manis. Warnanya yang merah, putih, dan hijau melambangkan penari. Maka tak heran jika kudapan yang satu ini juga kerap berada di acara-acara pernikahan. 

Es serut lembut seperti es krim ini juga banyak diminati masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orangtua menyukai es lembut ini, apalagi dengan tambahan kacang, alpukat, serta agar-agar jelly yang menyegarkan. Mirip es "tung-tung", es podeng  ini juga sangat cocok untuk dijadikan hidangan segala bentuk pesta. 

Sering disebut sebagai kembaran es podeng, es doger ini memiliki cita rasa manis gurih yang menyegarkan. Es serut dengan campuran kelapa dan roti tawar, pacar cina, tape singkong serta ketan hitam ini cocok dijadikan menu untuk pesta pernikahan. Selain membuat kenyang, es doger yang menyegarkan ini juga membuat hati senang. Nggak percaya? Yuk, cobain es doger istimewa yang satu ini dengan order di instagram @esdogercihuy. Rasanya yang juara dan berbeda dari es doger pada umumnya dijamin bikin kamu ketagihaan.




sumber:

|
0

Harap dan Bayang

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 02.30 in , , , , , ,
Celoteh burung mengigau
Sambil terlelap dia terbuai
Saat terbangun dia tersadar
Hidup, jangan sampai terkapar

Saat jatuh, ia menangis
Saat sedih, ia melamun
Saat pergi, kenangan menghampiri
Saat jauh, rindu menyesakkan hati

Sepasang merpati tak sanggup berjauhan
Mereka menari setiap waktu bersama
Berseda gurau dan saling melempar senyuman
Saling berdekapan tak pernah terlewatkan

Antara sebuah harap dan sebuah bayang-bayang
Aku dan kamu


|
0

Kita dan Kata

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.19 in , , , , , ,
sumber: https://kawaiibeautyjapan.com/article/1852/manfaat-sehat-bergandengan-tangan



Wangi hati yang damai
Kau sedapi dengan kalimat
Kau maknai lagi dengan harap

Pipi merona dan mata yang berbinar
Indah laksana bunga yang bermekaran
Sejuk bagaikan embun di pagi hari

Hati, mengapa kau bisa berdiri tegak di sini?
Mata, mengapa kau tak henti membuatku salah tingkah?
Asa yang kau ucap, telah membuat hati ini berdegup
Dalamnya tatapan itu telah merasuki sanubariku

Bukan hanya sekadar obat, kau mendekat
Bukan hanya sekadar buaian, kau berlabuh
Bukan hanya sekadar bumbu kisahku,
Bukan hanya sekadar untuk menepi

Hariku yang lalu
Hariku yang kelabu
Meroket dan pergi jauh dari benalu
Dan kau hadir membuat hatiku tersipu malu

Pilu kau buat pergi
Sendu kau buat senyum
Ragu kau buat rayu
Aku dan kamu, kau buat syahdu

Iladiena Zulfa
Pondok Aren, 2 Mei 2019



|
0

Puisi untuk Pemilu

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 02.01 in , , , , ,
Sumber Gambar: https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/03/122819/menjawab-tantangan-pemilu-2019

Lirih
Sendu
Buyar menjadi ilusi
Batu-batu kalbu kian membeku

Sinar
Cahaya
Semua menjadi semu
Semua menjadi pilu

Raga tak lagi utuh
Bahu tak lagi mampu
Ragam tak lagi syahdu
Tak ingin ku lihat semua menjadi runtuh

Cukupkan sudah amarah
Ku ingin lihat senyuman
Negeriku, tak akan luluhlantak
Hanya karena satu kata, Pemilu.



Pondok Aren, 24 April 2019



|
8

7 Langkah Membuat SKBN di RSUD Tangerang Selatan

Cuma mau sharing aja nih bagaimana pengalamanku bikin Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di RSU Kota Tangerang Selatan atau yang kerap disebut RSUD Kota Tangerang Selatan. 

Sebagai warga Tangsel yang gak pernah berobat di RSUD Kota Tangerang Selatan, aku bingung banget gimana cara bikin SKBN di RS tersebut. Gimana alurnya, apa aja persyaratannya, aku gak tau semuanya. Sempet searching-searching di google, tapi sepertinya sudah ada perubahan teknis. 

Akhirnya, karena sebuah keperluan, aku pun harus membuat SKBN ke RS tersebut. Begini langkah-langkah (keribetannya) hehehehe. Maaf ya kalau ada pihak yang tersinggung, tapi bikin SKBN di RS tersebut, asli deh ashli (pake shad), agak membuat lelah. 

Pertama, Ambil Nomor Antrian di Mesin yang Ada di Depan Pintu Utama 
Di sini, bakal ada petugas yang juga kok, cuma jangan heran kalo itu petugas dikerubungin banyak orang yang gak sabar. Nah, pas ambil nomor antrian, pastikan kamu sudah membawa 3 lembar fotocopy KTP. Karena aku lupa membawa fotocopy KTP, aku pun disuruh oleh petugas untuk fotocopy di lantai 2. Dengan pede-nya aku naik ke lantai 2, tapi ternyata di situ sepi, semacem ada ruang berobat (lupa poli apa). Pas mondar-mandir itu akhirnya aku nanya ke seorang perawat, dia bilang, "di lantai 2 mba, di gedung lama". Sontak langsung lah aku membalas, "gedung lama yang mana ya? keluar dulu?" 

Oke lah, setelah diberi petunjuk, aku pun keluar gedung dan mencari tangga yang lain dan akhirnya menemukan tempat fotocopy-an itu. Sebagai orang yang gak pernah ke RSUD Tangsel, aku bingung lah, mana rame banget kayak pasar, maklum lah katanya kan RS sejuta umat. Dalam hati sih berharap, coba ada petunjuk semacam panah gitu yang menunjukkan tempat fotocopy, pasti gak akan selelah ini mondar-mandir, mungkin ni rumah sakit mikirnya semua orang di tangsel pernah ke RSUD :") 

Setelah dapat 3 lembar fotocopy KTP, aku balik lagi antrian yang di luar untuk ambil nomor antrian. Ngantri lagi, dan berkerubung dengan orang-orang yang gak sabaran (as always) haha. Di situ, cuma 1 lembar KTP yang diambil, lalu aku dikasih nomor dan form pendaftaran pasien baru karena gak pernah berobat di sana. Jeng-jeng, bingung lagi karena engga bawa pulpen, dasar diriku manusia yang tak ada persiapan haha. Akhirnya beranikan diri minjem pulpen ke ibu-ibu yang lagi antri di loket. Alhamdulillah, ibu-ibunya baik banget, "mangga neng", katanya. 

Kedua, Serahkan Form & Nomor Antrian ke Loket
Kebetulan aku dapat nomor antrian A020 di loket 1, dan saat itu sudah A017 yang sedang ada di loket. Dalam hati, lumayan lah gak ngantri banyak. Setelah form terisi dengan tulisan yang acak adul karena buru-buru, aku nunggu dipanggil. Ketika nomor antrian disebut, aku serahkan form dan nomor antrian, bilang kalau mau bikin SKBN. Ternyata, di loket 1 disuruh isi form lagi, ada 2 lembar (lupa isinya apa aja). Setelah itu, aku diberikan kertas semacam form dan disuruh bayar untuk MCU di kasir, dan kalau sudah bayar disuruh balik lagi ke loket 1. (Biaya MCU Rp 50.000)  

Ke loket aja mesti 2 kali ya, luar biasa. Setelah ikuti petunjuk itu aku diberikan beberapa kertas lagi, ada form, kuitansi, dan sebagainya, dan diminta untuk ke poli MCU di lantai 4. Sebelum bikin SKBN, kita harus melakukan prosedur itu terlebih dulu, semacam tes kesehatan biasa sih sebenernya. 

Ketiga, Tes Kesehatan di Poli MCU
Agak bete nih pas di sini, karena cukup menunggu lama. Aku sampai di poli MCU jam 8 pagi, dan baru dapat giliran dipanggil jam 9 pagi. Pas masuk ke ruangan, kita serahkan form-form dan kuitansi tadi, beserta fotocopy KTP. Di situ, kita dihitung tinggi badan, berat badan, tekanan darah, dan tes kebutaan warna (cuma pake 2 lembar angka yang warna warni itu tuh, pasti tau lah ya). 

Keempat, Lanjut ke Laboraturium 
Next, setelah selesai tes kesehatan di poli MCU, aku diminta membawa sebuah form ke laboraturium di lantai 5, di sini kita dimintai 1 lembar KTP lagi.  Aku pikir, karena sudah di lab ya akan langsung tes urine di sana. Ternyataaaaaaa, namaku semacem diinput gitu ya, terus aku disuruh balik lagi ke kasir untuk bayar tes narkoba. Kata petugasnya, cukup sebutkan nama, jadi kita gak perlu bawa bukti apa-apa. Dari lantai 5 disuruh balik ke kasir di lantai 1, dan kalau sudah bayar, disuruh balik lagi ke lab di lantai 5. Di kasir, aku diminta membayar biaya tes urine / tes narkoba sebesar Rp 173.000. Kalau dijumlah sama biaya MCU tadi, jadi totalnya Rp 223.000. 

Kelima, Tes Narkoba / Tes Urine
Nah, setelah bayar, aku disuruh mengisi form lagi sesuai dengan identitas KTP, dan di situ baru deh diberikan wadah untuk tes urine, tes narkoba tadi. Karena aku gak bawa pulpen, yaa lagi-lagi cari ibu-ibu yang megang pulpen dan minjem deh hahaha. 

Di sini aku merasa agak lega karena kalau sudah sampai tahap ini berarti sudah mau selesai. Ternyata, setelah aku memberikan form dan wadah urine tadi, si petugas bilang, "hasilnya ditunggu 1 jam ya". Wah lama juga. tapi tak apa lah dari pada bolak balik lagi besok. Aku pun meunggu, menunggu dan menunggu. Waktu menunjukkan pukul 10.19, dan kalau 1 jam prosesnya, aku pikir jam 11.19 sudah siap hasilnya. 

Selama menunggu, alhamdulillah aku sempat berkenalan dan bisa mengobrol dengan perempuan yang sedang bikin SKBN juga. Katanya sih, mau bikin buat lamar jadi pramugari. Baru lulus SMA, masih muda, beda sama diriku yang umurnya dah mau seperempat abad haha. 

Satu jam berlalu, namaku pun tak kunjung dipanggil. Akhirnya aku bertanya ke petugas, "atas nama iladiena belum ya mba? Dengan cepat si petugas bilang, "belum, nanti ya dipanggil". Sabar dan sabar, lama sekali dan cukup melelahkan karena kondisi rumah sakit yang sangat ramai. Tau tidak? Laboraturium itu sudah kayak kue dikerubung lalat, ramenya gak karuan. 

Lalu lalang orang-orang di sekitar laboraturium RSUD Tangerang Selatan.

Setelah bersabar dan bersabar, aku akhirnya mendapatkan hasil tes narkoba tersebut jam 12.16. Artinya, sekitar 1 setengah jam aku nunggu :') Dan aku pikir, dari situ dah bisa pulang, tapi ternyata, di situ baru dikasih semacam form lagi dan disuruh ambil SKBN-nya di lantai 4, di Poli MCU. Balik lagi lah ke poli MCU. 

Keenam, Ambil SKBN di Poli MCU 
Rasanya sudah mau pulang, penat dengan keadaan rumah sakit yang bikin aku yang sehat jadi merasa sakit haha. Lebay sih, tapi ya memang begitu kenyataannya. Nah, pas aku kasih form dari lab tadi ke poli MCU, aku disuruh nunggu lagi. "tungu ya, nanti namanya dipanggil", kata si petugas. Aduhhh, rasanya hari itu dunia penuh dengan menunggu haha. Lama juga, namaku tak dipanggil-panggil. Akhirnya aku baru mendapatkan surat itu jam 12.26, sekitar 20 menit ya aku nunggu SKBN itu jadi. 

Aku pikir semua proses sudah selesai dan bisa pulang, tapi ternyata aku harus mem-fotocopy SKBN  tersebut di lantai 2. Aku disuruh fotocopy minimal 5x. Yapsss, balik lagi ke tempat fotocopy-an haha. Karena pas banget ja, istirahat, si abang fotocopy-annya juga lagi istirahat, ada ibu-ibu yang jaga warungnya, dan dia yang melayani. Dalam hati, "aduh ibu cepetan dong". Ibunya lama :') 

Ketujuh, Legalisir SKBN 
Selesai fotocopy, aku balik lagi ke poli MCU, minta legalisir atau dicap basah SKBN-nya. Di situ, aku nyerahin surat yang sudah difotocopy, DAN DISURUH NUNGGU LAGI. Dalam hatiku, "aduh jangan lama-lama, karena aku mau ada urusan". Alhamdulillah, cuma beberapa menit aja dan akhirnya namaku dipanggil. Sampai-sampai aku negesin, "ini udah selesai kan, pak?", si bapak pun dengan senyumnya menjawab, "iya, udah selesai kok". 

Setelah proses yang panjang itu, aku mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) jam 12.40. Sungguh lama karena aku berada di RSUD Tangsel sejak jam 07.30. Tapi alhamdulilah,, sudah jadi :)

Pesan buat kamu yang mau bikin SKBN di RSUD Tangsel atau di RS yang belum pernah kamu kunjungi.
1. Bawa fotocopy KTP, pastikan udah ada di dompet sekitar 5 lembar
2. Bawa pulpen biar gak ribet minjem sana sini. 
3. Bawa minum, karena pasti haus, capek mondar-mandir. 
4. Jangan pake jaket, karena pasti gerah di sana. 
5. Jangan lupa bawa uang tunai :) 

Sekian coretanku hari ini, mudah-mudahan bisa membantu kamu yang mau bikin SKBN di RSUD Tangerang Selatan. 


Salam.

|

Copyright © 2009 ILADIENA ZULFA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.