(: Welcome to Official Iladiena Zulfa Blog :)

1

Hati Kacau, Pergilah!

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 23.59 in , , ,
Saat hidup tak lagi seindah cerita negeri dongeng
Bidadari-bidadari itu tetap muncul menghampiri rasa yang terombang ambing 

Saat waktu mulai dikejar oleh bayang-bayang semu 
Pelangi itu tak henti datang untuk melihat senyummu 

Saat sinar mentari tak kau rasakan lagi kehangatannya 
kebekuan hati mungkin telah melanda dan menimbulkan kerisauan

Sabar, usirlah kekacauan hati pada dirimu
Kau berhak atas hari-harimu yang berwarna

Lihatlah cermin itu, ia tak ingin melihatmu bersedih
Lihatlah awan itu, biarpun mendung, kan kembali cerah seperti sedia kala

Kau harus belajar dari apa yang ada di sekelilingmu
Kau harus ingat selalu, kau tidak sendiri


By: Iladiena Zulfa
Pondok Aren, 13 September 2018



|
0

Lagi (Tak Henti)

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 19.43 in , , , ,
Saat diri ini mulai dilanda kecemasan, hati ini mulai terasa sedikit gemetar. Bagaimana tidak? sebuah ekspektasi yang selalu terbayang-bayang oleh keluarga (masih) hanya menjadi ekspektasi. Ya, mungkin ada jawaban baik yang kan datang menghampiriku sebentar lagi. 

Lagi dan lagi. 
Ku tahu, mungkin semua orang juga tahu kalau sebuah pencapaian tidaklah mudah diraih hanya dengan sekali atau dua kali percobaan. Sebuah dilema seorang lulusan baru tidak lah sama dengan orang lain.

Ku tahu, akan ada jalan cerah yang sebentar lagi kan menghampiriku. Akan ada jawaban atas kegelisahan hatiku selama ini. Kamu tau apa hal yang paling membebani? Iya, mitos yang beredar di masyarakat terkait keharusan yang harus dilakukan wanita seusiaku saat ini. Iya, mitos yang beredar di masyarakat terkait keharusan membiayai hidup keluarga, dan lain sebagainya. Iya, semuanya memang nyata. 

Ayah, ibu, terima kasih kau tak berpikir seperti apa yang mereka pikirkan. Terima kasih kau tak membiarkan mitos itu berkembang di keluarga kami. Namun, aku tetap takut karena keluarga besar kita masih membiarkan mitos itu hinggap dan terus berkembang. Juga mereka, para tetangga dan teman-teman yang terkadang "nyinyir" akan hal itu. 

Ku tahu, saat ini, mengeluh bukanlah hal yang harus ku lakukan. Mencoba dan terus mencoba, berusaha dan terus berusaha adalah hal yang harus kulakukan. Satu hal yang paling penting adalah, tutup telinga rapat-rapat terhadap omongan buruk tentangmu di luar sana. Kau adalah kau, kau bersinar dengan caramu sendiri. Kau adalah sebuah harapan yang suatu saat nanti tidak hanya menjadi orang atau wanita pada umumnya. Kau adalah seorang yang luar biasa. Dan kau, haruslah percaya akan hal itu. 




Keep smile :) 
Pondok Aren, 20 Juli 2018

|
0

Sepatu Kekecilan? Jangan Khawatir, Yuk Coba Trik Ini

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.27 in , , , ,
Ketika hari kelulusan tiba, senang sekali rasanya karena sudah berhasil menempuh pendidikan tingkat strata 1 selama empat tahun. Semua tentang kegelisahan hati dan kepenatan diri ini terbayar saat merasakan keceriaan wisuda. Selain itu, teman-teman datang dan membawa banyak hadiah. Sungguh hatiku gembira tak terkira.

Kebetulan, salah seorang temanku memberiku hadiah sebuah sepatu. Aku sangat menyukai sepatu itu, sepatu yang cantik dengan simpul pita di ujungnya. Namun ternyata sepatuku kekecilan. Karena tak ingin membuat temanku kecewa, dengan senang hati ku katakan, "tenang, nanti aku akalin".

Setelah melihat trik-trik di internet tentang mengatasi sepatu yang kekecilan, aku pun mulai bereksperimen. Caranya sangat mudah, aku menaruh sumpalan kaus kaki ke dalam flat shoes-ku itu, ku tekan hingga tak ada rongga dalam sepatuku, dan kudiamkan hingga kurang lebih 5-7 hari.

Setelah 7 hari, ku keluarkan sumpalan kaus kaki itu dan kucoba sepatu itu di kakiku. Senangnya, sepatu itu jadi muat di kakiku. Walaupun masih agak "ngepas", kucoba sering-sering pakai sepatu itu untuk beraktivitas. Alhasil, sekarang sepatuku sudah nyaman dipakai di kaki.

Memang banyak sekali trik-trik yang ditawarkan di internet untuk mengatasi sepatu yang kekecilan. Tapi rasanya, trik ini sangat kurasakan manfaatnya hingga sekarang. Sepatu cantik itu sekarang bisa kupakai setiap hari.

Terima kasih temanku, terima kasih google yang sering kugunakan untuk mencari jalan keluar terkait hidupku.

|
0

Ku Tak Mengerti

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.13 in , ,
Saat hati mulai goyah,
sepasang dadu seolah beradu di antara rasa cemas

Saat angin mulai berhembus,
suasana hati tak tau terarah ke mana

Saat diri ini mulai tak henti memikirkannya,
tak tahu cobaan apa yang akan darang melanda



Jika saja serpihan asa dapat membawaku kesana,
biarlah hati ini yang beranjak menerpa bayang-bayang

Jika saja sebuah mimpi tak lagi jadi misteri,
biarlah lukisan dalam hati mencoba menghibur diri

Jika memang sang waktu tak lagi berpihak pada diri ini,
mungkin mentari kan sirna tatkala senja mulai menari-nari


Ku tak mengerti, sebuah ironi dalam sanubari

By Iladiena Zulfa
Pondok Aren, 16 Mei 2018

|

Copyright © 2009 ILADIENA ZULFA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.