3
Menuju Kampus UIN Jakarta
Posted by zulfailadiena.blogspot.com
on
23.14
in
Karya
Alhamdulillah pada tahun 2010, aku bisa bersekolah di
MAN Serpong. Cukup jauh dari rumahku, namun itu pilihan ibuku. Karena ibuku
anggap sekolah tersebut bagus. Aku senang bersekolah di sana. Aku punya banyak
teman. Aku ikut berbagai kegiatan di sekolah. Aku jadi anggota OSIS, ikut
ekstrakulikuler English club dan mading. Semua itu ku lakukan untuk menambah
pengalaman sekaligus untuk melupakan kesedihanku semasa tidak sekolah.
Mading, ya mading…
Kegiatan itu membuatku tertarik dengan dunia jurnalistik. Ya walauupun
sebenarnya, aku tertarik dengan jurnalistik sejak MTs. Namun, saat itu aku
masih kurang mengerti dengan jurnalistik. Kegitan yang paling kusenangi adalah
ketika mewawancarai narasumber dan aku merekamnya dengan menggunakan tape
recorder. Kegiatan itu kulakukan bersama teman karibku. Yang sekarang juga
berkuliah di UIN Jakarta.
Hari demi hari terus berlalu, aku merasa semakin cakap
dalam berbicara. Aku merasa senang belajar. Apalagi belajar sambil bermain.
Guru-guru merperlakukanku dengan ramah. Yaa, walaupun ada sebagian guru yang
tidak ramah. Tak terasa, aku sudah kelas 3 di MAN Serpong, aku terus giat
belajar. Dan ketika ada acara ‘Gema Ramadhan’ di sekolahku, aku mengikuti lomba
pidato bahasa inggris. Aku belajar berpidato bahasa inggris dengan ayahku.
Alhamdulillah, aku dapat memenangkan perlombaan tersebut. Ya walaupun juara 3 J.
Aku ingin menjadi orang yang berhasil. Aku
terinspirasi oleh buku karangan Ahmad Fuadi yang berjudul Negeri 5 Menara.
Cerita dalam buku tersebut membuat aku semakin semangat belajar dan bersekolah.
Jika aku tidak bersekolah sehari saja, aku bisa merasakan bagaimana rasa sulit
tertinggal pelajaran di sekolah. Bisa dihitung, aku jarang sekali tidak masuk
sekolah. Dalam 3 tahun, hanya 7 hari aku tidak masuk sekolah, dan itu
dikarenakan kondisi tubuhku yang tidak fit.
Lagi.. Hari-hari cepat berlalu. Ujian kelulusan tiba
dan aku harus tetap semangat menghadapinya. Ya, walau kadang rasa malas melanda
pikiranku. Tapi, aku harus lulus dengan nilai yang baik. Hal positif ku
tanamkan terus dalam pikiranku. Alhamdulillah, aku pun lulus dengan nilai yang
baik. Rata-rata nilaiku lebih tinggi dari kebanyakan teman-temanku di sekolah.
Aku senang, orangtuaku bangga, keluargakupun begitu J
Lulus bukan hasil akhir yang ku inginkan. Masih banyak
jaln yang harus ku tempuh untuk menggapai cita-citaku. Ya, menjadi seorang
jurnalis. Aku memutuskan untuk megikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri), dan memilih UIN Syarif Hidayatullah sebagai pilihanku dan
memilih jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Aku belajar giat untuk lulus ujian
tersebut. Namun, sepertinya usahaku kurang gmaksimal. Alhasil, aku tidak lulus
SBMPTN. Tapi, aku tidak putus asa, setelah ikut ujian tersebut, aku juga
mengikuti ujian masuk UIN Jakarta melalui jalur Mandiri. Aku belajar lebih giat
dari sebelumnya. Karena aku harus lulus, dan aku harus bisaberkuliah di jurusan
yang aku inginkan. Setelah, ujian usai, aku terus berdo’a dan memohon kepada
Allah SWT agar aku bisa diterima di UIN Jakarta dan diterima di jurusan yang
aku inginkan. Yaa, tetap Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai pilihan
pertama. Aku yakin, pikiranku kuat. Aku pasti lulus dan lulus. Aku ingat pada
perkataan guru agamaku di MAN Serpong, bu Ai Nuraeni. Beliau pernah mengatakan,
kalau kita sangat menginginkan sesuatu, kita dianjurkan untuk membaca surat
Yaasin setiap pagi. Aku lakukan hal tersebut, seperti yang dikatakan guruku.
Menjelang pengumuman kelulusan Ujian Mandiri, aku deg deg-an. Tapi aku terus
berpikir positif. Tanggal 3 Agustus 2013 tiba. Hari pengumuman ujian tersebut.
Saat itu aku bangun lebih pagi, karena ibuku mengingatkanku akan pengumuman
Ujian tersebut. Bismillahirahmaanirrahiim, aku buka notebook kecilku
yang masih suka nge-heng dengan perasaan gelisah. Bibirku terus berucap,
bismillah bismillah dan bismillah. Perlahan, aku liat daftar nama kelulusan
tersebut. Satu persatu, agak lemot notebooknya. Dan ketika di
daftar kelulusan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, aku melihat namaku
tertera di sana. Aku merasa sangat senang, perjuanganku tidak sia-sia.
Akhirnya, aku bisa belajar di jurusan yang ku inginkan. Dan aku bergabung di konsentrasi jurnalistik. Aku yakin, aku bisa menjadi jurnalis yang hebat suatu saat nanti. Kini, dengan hati gembira ku jalani kegiatan di kampusku. Ya, di UIN Jakarta.
Hidupku indah, hidupku sangat berharga. Aku senang
sekali. Allah selalu menemaniku. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, kau
berikan banyak keindahan dalam hidupku.