0
AGAMA DAN KEBUDAYAAN: SIMBOL DAN SISTEM SIMBOL
Oleh: Tasman,
M.Si.
Agama, Simbol dan
Sistem Simbol
Pengertian
Agama menurut Clifford Geertz:(1) Sebuah sistem simbol-simbol yang berlaku
untuk (2) menetapkan suasana hati dan motivasi yang kuat, yang meresapi, dan
yang tahan lama dalam diri manusia dengan (3) merumuskan konsep-konsep mengenai
tatanan umum eksistensi dan (4) membungkus konsep-konsep ini dengan semacam
pancaran faktualitas, sehingga (5) suasana hati dan motivasi-motivasi itu
tampak realitas.
Susunan
Pengetian Agama
Jika diurai
satu persatu,maka dapat disusun pengertian agama sebagai berikut:
(1) Pandangan
dunia (sistem makna) berupa konsepsi tentang tertib alam dan kehidupan; (2)
disposisi mental (sistem nilai) berupa suasana dan motivasi yang kuat, mendalam
dan bertahan lama; (3) unsur “ritus” yang melebur dunia nyata dan dunia
imajinatif menjadi satu, dengan cara menimbulkan kesan faktual tentang
konsep-konsep tersebut, sehingga suasana dan motivasi yang timbul daripadanya
terasa realistis; (4) suatu sistem simbol yang menghubungkan dan
mengkomunikasikan semua unsur tersebut.
Paham Mengenai
Agama
1.
Agama
sebagai tindakan ritus:
Adalah tindakan yang
mempersatukan dunia nyata dan dunia
imajinatif dalam bentuk-bentuk simbolik. Tindakan keagamaan terjadi kalau
sistem simbolik tersebut diresapi dengan suatu kekuatan dan kewibawaan yang
luar biasa. Maka oleh karena itu wujud kekuatan dalam agama berbeda-beda: Dalam
agama suku (tribal religion) kekuatan-kekuatan tersebut berasal dari kiasan-kiasan
yang dipelihara dalam tradisi. Dalam agama mistik kekuatan-kekuatan tersebut
diberikan oleh pengalaman-pengalaman supersensoris. Dalam agama kharismatis
kewibawaan yang luar biasa itu dari suatu pribadi yang luar biasa.
2.
Agama
sebagai tindakan simbolik:
Yakni rumusan-rumusan simbolik
tentang aktualitas terjauh baik dalam artikulasi yang sangat sistematis ataupun
dalam gambaran-gambaran fragmentaris yang terputus satu sama lain. Pada tahap
ini setiap agama berfungsi sebagai suatu konsepsi umum, menyeluruh dan jelas
tentang dunia dan susunan alam dan dapat dipandang sebagai “model tentang (mode
of), sebagai manipulasi struktur-struktur simbolik agar menjadi sesuai
dengan struktur-struktur non-simbolik yang sudah ada sebelumnya. Dengan
demikian pandangan-pandangan harus disusun dan dimanipulasi agar supaya
“sesuai” dan dapat menerangkan dunia di mana seseorang hidup.
Agama juga menjadi model untuk (mode
for) sebagai suatu tindakan simbolik agama juga berfungsi sebagai seperangkat
disposisi mental yang mendalam, yaitu manipulasi stuktur-struktur simbolik agar
sesuai dengan keadaan suatu sistem simbolik. Dalam hal ini agama memberikan
suatu model, suatu pola, yang menurut pola tersebut para penganut suatu agama
harus membentuk hidupnya, dan menyesuaikan tingkah laku mereka.
Sebagai contoh pandawa lima dalam
wayang Jawa; bahwa pandawa lima
merupakan lambang tentang (mode of) ke lima indra yang ada pada manusia,
yang harus dipersatukan menjadi satu kebulatan psikologis dan kebijaksanaan. Di
satu sisi pandawa lima pun berfungsi sebagai model untuk (model for), karena
tokoh-tokohnya melambangkan watak-watak tertentu yang harus dicapai seseorang
dalam hidupnya, atau harus dihindari dan diawasinya. Seperti arjuna adalah
lambang keadilan, yang selalu berjuang melindungi orang orang yang menderita
ketidakadilan. Namun demikian, rasa keadilannya membuat Arjuna dapat bertindak
keras dan kasar terhadap orang-orang yang dianggapnya melakuan kejahatan.
Oleh karena itu, bahwa sebuah sifat
baik manusia--apabila tidak diawasi--dapat membawa berbagai akibat negatif.
Dengan demikian moralitas tidak terletak pada masing-masing kebajikan satu
persatu, melainkan dalam persatuan semua sifat-sifat tersebut yang saling
melengkapi dan saling mengontrol seperti halnya Pandawa Lima.
Rasa
Rasa Tuhan: merupakan kedalaman batin yang hanya bisa dicapai melalui
disiplin rohani. Kebijaksanaan hidup
terletak dalam sikap “kebebasan jiwa” yang tidak terpengaruh lagi oleh
kegembiraan dan frustasi, gejolak bathin diatur melalui teori-teori spekulatif
tentang emosi.***
Posting Komentar