(: Welcome to Official Iladiena Zulfa Blog :)

0

Puisi untuk Pemilu

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 02.01 in , , , , ,
Sumber Gambar: https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/03/122819/menjawab-tantangan-pemilu-2019

Lirih
Sendu
Buyar menjadi ilusi
Batu-batu kalbu kian membeku

Sinar
Cahaya
Semua menjadi semu
Semua menjadi pilu

Raga tak lagi utuh
Bahu tak lagi mampu
Ragam tak lagi syahdu
Tak ingin ku lihat semua menjadi runtuh

Cukupkan sudah amarah
Ku ingin lihat senyuman
Negeriku, tak akan luluhlantak
Hanya karena satu kata, Pemilu.



Pondok Aren, 24 April 2019



|
8

7 Langkah Membuat SKBN di RSUD Tangerang Selatan

Cuma mau sharing aja nih bagaimana pengalamanku bikin Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di RSU Kota Tangerang Selatan atau yang kerap disebut RSUD Kota Tangerang Selatan. 

Sebagai warga Tangsel yang gak pernah berobat di RSUD Kota Tangerang Selatan, aku bingung banget gimana cara bikin SKBN di RS tersebut. Gimana alurnya, apa aja persyaratannya, aku gak tau semuanya. Sempet searching-searching di google, tapi sepertinya sudah ada perubahan teknis. 

Akhirnya, karena sebuah keperluan, aku pun harus membuat SKBN ke RS tersebut. Begini langkah-langkah (keribetannya) hehehehe. Maaf ya kalau ada pihak yang tersinggung, tapi bikin SKBN di RS tersebut, asli deh ashli (pake shad), agak membuat lelah. 

Pertama, Ambil Nomor Antrian di Mesin yang Ada di Depan Pintu Utama 
Di sini, bakal ada petugas yang juga kok, cuma jangan heran kalo itu petugas dikerubungin banyak orang yang gak sabar. Nah, pas ambil nomor antrian, pastikan kamu sudah membawa 3 lembar fotocopy KTP. Karena aku lupa membawa fotocopy KTP, aku pun disuruh oleh petugas untuk fotocopy di lantai 2. Dengan pede-nya aku naik ke lantai 2, tapi ternyata di situ sepi, semacem ada ruang berobat (lupa poli apa). Pas mondar-mandir itu akhirnya aku nanya ke seorang perawat, dia bilang, "di lantai 2 mba, di gedung lama". Sontak langsung lah aku membalas, "gedung lama yang mana ya? keluar dulu?" 

Oke lah, setelah diberi petunjuk, aku pun keluar gedung dan mencari tangga yang lain dan akhirnya menemukan tempat fotocopy-an itu. Sebagai orang yang gak pernah ke RSUD Tangsel, aku bingung lah, mana rame banget kayak pasar, maklum lah katanya kan RS sejuta umat. Dalam hati sih berharap, coba ada petunjuk semacam panah gitu yang menunjukkan tempat fotocopy, pasti gak akan selelah ini mondar-mandir, mungkin ni rumah sakit mikirnya semua orang di tangsel pernah ke RSUD :") 

Setelah dapat 3 lembar fotocopy KTP, aku balik lagi antrian yang di luar untuk ambil nomor antrian. Ngantri lagi, dan berkerubung dengan orang-orang yang gak sabaran (as always) haha. Di situ, cuma 1 lembar KTP yang diambil, lalu aku dikasih nomor dan form pendaftaran pasien baru karena gak pernah berobat di sana. Jeng-jeng, bingung lagi karena engga bawa pulpen, dasar diriku manusia yang tak ada persiapan haha. Akhirnya beranikan diri minjem pulpen ke ibu-ibu yang lagi antri di loket. Alhamdulillah, ibu-ibunya baik banget, "mangga neng", katanya. 

Kedua, Serahkan Form & Nomor Antrian ke Loket
Kebetulan aku dapat nomor antrian A020 di loket 1, dan saat itu sudah A017 yang sedang ada di loket. Dalam hati, lumayan lah gak ngantri banyak. Setelah form terisi dengan tulisan yang acak adul karena buru-buru, aku nunggu dipanggil. Ketika nomor antrian disebut, aku serahkan form dan nomor antrian, bilang kalau mau bikin SKBN. Ternyata, di loket 1 disuruh isi form lagi, ada 2 lembar (lupa isinya apa aja). Setelah itu, aku diberikan kertas semacam form dan disuruh bayar untuk MCU di kasir, dan kalau sudah bayar disuruh balik lagi ke loket 1. (Biaya MCU Rp 50.000)  

Ke loket aja mesti 2 kali ya, luar biasa. Setelah ikuti petunjuk itu aku diberikan beberapa kertas lagi, ada form, kuitansi, dan sebagainya, dan diminta untuk ke poli MCU di lantai 4. Sebelum bikin SKBN, kita harus melakukan prosedur itu terlebih dulu, semacam tes kesehatan biasa sih sebenernya. 

Ketiga, Tes Kesehatan di Poli MCU
Agak bete nih pas di sini, karena cukup menunggu lama. Aku sampai di poli MCU jam 8 pagi, dan baru dapat giliran dipanggil jam 9 pagi. Pas masuk ke ruangan, kita serahkan form-form dan kuitansi tadi, beserta fotocopy KTP. Di situ, kita dihitung tinggi badan, berat badan, tekanan darah, dan tes kebutaan warna (cuma pake 2 lembar angka yang warna warni itu tuh, pasti tau lah ya). 

Keempat, Lanjut ke Laboraturium 
Next, setelah selesai tes kesehatan di poli MCU, aku diminta membawa sebuah form ke laboraturium di lantai 5, di sini kita dimintai 1 lembar KTP lagi.  Aku pikir, karena sudah di lab ya akan langsung tes urine di sana. Ternyataaaaaaa, namaku semacem diinput gitu ya, terus aku disuruh balik lagi ke kasir untuk bayar tes narkoba. Kata petugasnya, cukup sebutkan nama, jadi kita gak perlu bawa bukti apa-apa. Dari lantai 5 disuruh balik ke kasir di lantai 1, dan kalau sudah bayar, disuruh balik lagi ke lab di lantai 5. Di kasir, aku diminta membayar biaya tes urine / tes narkoba sebesar Rp 173.000. Kalau dijumlah sama biaya MCU tadi, jadi totalnya Rp 223.000. 

Kelima, Tes Narkoba / Tes Urine
Nah, setelah bayar, aku disuruh mengisi form lagi sesuai dengan identitas KTP, dan di situ baru deh diberikan wadah untuk tes urine, tes narkoba tadi. Karena aku gak bawa pulpen, yaa lagi-lagi cari ibu-ibu yang megang pulpen dan minjem deh hahaha. 

Di sini aku merasa agak lega karena kalau sudah sampai tahap ini berarti sudah mau selesai. Ternyata, setelah aku memberikan form dan wadah urine tadi, si petugas bilang, "hasilnya ditunggu 1 jam ya". Wah lama juga. tapi tak apa lah dari pada bolak balik lagi besok. Aku pun meunggu, menunggu dan menunggu. Waktu menunjukkan pukul 10.19, dan kalau 1 jam prosesnya, aku pikir jam 11.19 sudah siap hasilnya. 

Selama menunggu, alhamdulillah aku sempat berkenalan dan bisa mengobrol dengan perempuan yang sedang bikin SKBN juga. Katanya sih, mau bikin buat lamar jadi pramugari. Baru lulus SMA, masih muda, beda sama diriku yang umurnya dah mau seperempat abad haha. 

Satu jam berlalu, namaku pun tak kunjung dipanggil. Akhirnya aku bertanya ke petugas, "atas nama iladiena belum ya mba? Dengan cepat si petugas bilang, "belum, nanti ya dipanggil". Sabar dan sabar, lama sekali dan cukup melelahkan karena kondisi rumah sakit yang sangat ramai. Tau tidak? Laboraturium itu sudah kayak kue dikerubung lalat, ramenya gak karuan. 

Lalu lalang orang-orang di sekitar laboraturium RSUD Tangerang Selatan.

Setelah bersabar dan bersabar, aku akhirnya mendapatkan hasil tes narkoba tersebut jam 12.16. Artinya, sekitar 1 setengah jam aku nunggu :') Dan aku pikir, dari situ dah bisa pulang, tapi ternyata, di situ baru dikasih semacam form lagi dan disuruh ambil SKBN-nya di lantai 4, di Poli MCU. Balik lagi lah ke poli MCU. 

Keenam, Ambil SKBN di Poli MCU 
Rasanya sudah mau pulang, penat dengan keadaan rumah sakit yang bikin aku yang sehat jadi merasa sakit haha. Lebay sih, tapi ya memang begitu kenyataannya. Nah, pas aku kasih form dari lab tadi ke poli MCU, aku disuruh nunggu lagi. "tungu ya, nanti namanya dipanggil", kata si petugas. Aduhhh, rasanya hari itu dunia penuh dengan menunggu haha. Lama juga, namaku tak dipanggil-panggil. Akhirnya aku baru mendapatkan surat itu jam 12.26, sekitar 20 menit ya aku nunggu SKBN itu jadi. 

Aku pikir semua proses sudah selesai dan bisa pulang, tapi ternyata aku harus mem-fotocopy SKBN  tersebut di lantai 2. Aku disuruh fotocopy minimal 5x. Yapsss, balik lagi ke tempat fotocopy-an haha. Karena pas banget ja, istirahat, si abang fotocopy-annya juga lagi istirahat, ada ibu-ibu yang jaga warungnya, dan dia yang melayani. Dalam hati, "aduh ibu cepetan dong". Ibunya lama :') 

Ketujuh, Legalisir SKBN 
Selesai fotocopy, aku balik lagi ke poli MCU, minta legalisir atau dicap basah SKBN-nya. Di situ, aku nyerahin surat yang sudah difotocopy, DAN DISURUH NUNGGU LAGI. Dalam hatiku, "aduh jangan lama-lama, karena aku mau ada urusan". Alhamdulillah, cuma beberapa menit aja dan akhirnya namaku dipanggil. Sampai-sampai aku negesin, "ini udah selesai kan, pak?", si bapak pun dengan senyumnya menjawab, "iya, udah selesai kok". 

Setelah proses yang panjang itu, aku mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) jam 12.40. Sungguh lama karena aku berada di RSUD Tangsel sejak jam 07.30. Tapi alhamdulilah,, sudah jadi :)

Pesan buat kamu yang mau bikin SKBN di RSUD Tangsel atau di RS yang belum pernah kamu kunjungi.
1. Bawa fotocopy KTP, pastikan udah ada di dompet sekitar 5 lembar
2. Bawa pulpen biar gak ribet minjem sana sini. 
3. Bawa minum, karena pasti haus, capek mondar-mandir. 
4. Jangan pake jaket, karena pasti gerah di sana. 
5. Jangan lupa bawa uang tunai :) 

Sekian coretanku hari ini, mudah-mudahan bisa membantu kamu yang mau bikin SKBN di RSUD Tangerang Selatan. 


Salam.

|
1

Hati Kacau, Pergilah!

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 23.59 in , , ,
Saat hidup tak lagi seindah cerita negeri dongeng
Bidadari-bidadari itu tetap muncul menghampiri rasa yang terombang ambing 

Saat waktu mulai dikejar oleh bayang-bayang semu 
Pelangi itu tak henti datang untuk melihat senyummu 

Saat sinar mentari tak kau rasakan lagi kehangatannya 
kebekuan hati mungkin telah melanda dan menimbulkan kerisauan

Sabar, usirlah kekacauan hati pada dirimu
Kau berhak atas hari-harimu yang berwarna

Lihatlah cermin itu, ia tak ingin melihatmu bersedih
Lihatlah awan itu, biarpun mendung, kan kembali cerah seperti sedia kala

Kau harus belajar dari apa yang ada di sekelilingmu
Kau harus ingat selalu, kau tidak sendiri


By: Iladiena Zulfa
Pondok Aren, 13 September 2018



|
0

Lagi (Tak Henti)

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 19.43 in , , , ,
Saat diri ini mulai dilanda kecemasan, hati ini mulai terasa sedikit gemetar. Bagaimana tidak? sebuah ekspektasi yang selalu terbayang-bayang oleh keluarga (masih) hanya menjadi ekspektasi. Ya, mungkin ada jawaban baik yang kan datang menghampiriku sebentar lagi. 

Lagi dan lagi. 
Ku tahu, mungkin semua orang juga tahu kalau sebuah pencapaian tidaklah mudah diraih hanya dengan sekali atau dua kali percobaan. Sebuah dilema seorang lulusan baru tidak lah sama dengan orang lain.

Ku tahu, akan ada jalan cerah yang sebentar lagi kan menghampiriku. Akan ada jawaban atas kegelisahan hatiku selama ini. Kamu tau apa hal yang paling membebani? Iya, mitos yang beredar di masyarakat terkait keharusan yang harus dilakukan wanita seusiaku saat ini. Iya, mitos yang beredar di masyarakat terkait keharusan membiayai hidup keluarga, dan lain sebagainya. Iya, semuanya memang nyata. 

Ayah, ibu, terima kasih kau tak berpikir seperti apa yang mereka pikirkan. Terima kasih kau tak membiarkan mitos itu berkembang di keluarga kami. Namun, aku tetap takut karena keluarga besar kita masih membiarkan mitos itu hinggap dan terus berkembang. Juga mereka, para tetangga dan teman-teman yang terkadang "nyinyir" akan hal itu. 

Ku tahu, saat ini, mengeluh bukanlah hal yang harus ku lakukan. Mencoba dan terus mencoba, berusaha dan terus berusaha adalah hal yang harus kulakukan. Satu hal yang paling penting adalah, tutup telinga rapat-rapat terhadap omongan buruk tentangmu di luar sana. Kau adalah kau, kau bersinar dengan caramu sendiri. Kau adalah sebuah harapan yang suatu saat nanti tidak hanya menjadi orang atau wanita pada umumnya. Kau adalah seorang yang luar biasa. Dan kau, haruslah percaya akan hal itu. 




Keep smile :) 
Pondok Aren, 20 Juli 2018

|
0

Sepatu Kekecilan? Jangan Khawatir, Yuk Coba Trik Ini

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.27 in , , , ,
Ketika hari kelulusan tiba, senang sekali rasanya karena sudah berhasil menempuh pendidikan tingkat strata 1 selama empat tahun. Semua tentang kegelisahan hati dan kepenatan diri ini terbayar saat merasakan keceriaan wisuda. Selain itu, teman-teman datang dan membawa banyak hadiah. Sungguh hatiku gembira tak terkira.

Kebetulan, salah seorang temanku memberiku hadiah sebuah sepatu. Aku sangat menyukai sepatu itu, sepatu yang cantik dengan simpul pita di ujungnya. Namun ternyata sepatuku kekecilan. Karena tak ingin membuat temanku kecewa, dengan senang hati ku katakan, "tenang, nanti aku akalin".

Setelah melihat trik-trik di internet tentang mengatasi sepatu yang kekecilan, aku pun mulai bereksperimen. Caranya sangat mudah, aku menaruh sumpalan kaus kaki ke dalam flat shoes-ku itu, ku tekan hingga tak ada rongga dalam sepatuku, dan kudiamkan hingga kurang lebih 5-7 hari.

Setelah 7 hari, ku keluarkan sumpalan kaus kaki itu dan kucoba sepatu itu di kakiku. Senangnya, sepatu itu jadi muat di kakiku. Walaupun masih agak "ngepas", kucoba sering-sering pakai sepatu itu untuk beraktivitas. Alhasil, sekarang sepatuku sudah nyaman dipakai di kaki.

Memang banyak sekali trik-trik yang ditawarkan di internet untuk mengatasi sepatu yang kekecilan. Tapi rasanya, trik ini sangat kurasakan manfaatnya hingga sekarang. Sepatu cantik itu sekarang bisa kupakai setiap hari.

Terima kasih temanku, terima kasih google yang sering kugunakan untuk mencari jalan keluar terkait hidupku.

|
0

Ku Tak Mengerti

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 01.13 in , ,
Saat hati mulai goyah,
sepasang dadu seolah beradu di antara rasa cemas

Saat angin mulai berhembus,
suasana hati tak tau terarah ke mana

Saat diri ini mulai tak henti memikirkannya,
tak tahu cobaan apa yang akan darang melanda



Jika saja serpihan asa dapat membawaku kesana,
biarlah hati ini yang beranjak menerpa bayang-bayang

Jika saja sebuah mimpi tak lagi jadi misteri,
biarlah lukisan dalam hati mencoba menghibur diri

Jika memang sang waktu tak lagi berpihak pada diri ini,
mungkin mentari kan sirna tatkala senja mulai menari-nari


Ku tak mengerti, sebuah ironi dalam sanubari

By Iladiena Zulfa
Pondok Aren, 16 Mei 2018

|
0

Nggak Sempet ke Salon? Yuk, Facial di Rumah dengan Minyak Zaitun!

Posted by zulfailadiena.blogspot.com on 06.09 in
image by https://faktualnews.co

            Bagi kamu wanita yang selalu beraktivitas setiap hari, pasti sering ya merasa wajah terlihat kusam karena kelelahan. Namun sayangnya, padatnya aktivitas membuat kamu (kadang) merasa malas untuk pergi ke salon untuk sekadar facial. Memang sih, kalau badan sudah terlalu letih rasanya kepingin tetap tinggal di rumah untuk beristirahat.
            Eitts, tapi bukan cuma badan kamu yang perlu istirahat lho, wajah kamu juga perlu istirahat agar terlihat fresh kembali. Tenang, kamu nggak perlu cemas, karena popbela punya solusinya. Yap, kamu bisa melakukan facial treatment dengan minyak zaitun yang kita punya di rumah. Minyak zaitun yang kaya akan vitamin E sangat bermanfaat untuk kulit, begitu pun kulit wajah. Nah, berikut langkah-langkahnya:
1.      Mencuci Wajah
Mencuci wajah merupakan salah satu hal penting yang harus kita lakukan sebelum melakukan facial treatment. Basuhlah wajah menggunakan air (lebih baik air mengalir) sampai bersih, lalu lap dengan handuk hingga kering. Hal ini bertujuan agar tidak ada kotoran yang menempel dengan minyal zaitun ketika kita melakukan facial treatment.
2.      Tuang Minyak Zaitun ke Dalam Wadah
Tuang minyak zaitun ke dalam wadah seperti mangkuk kecil agar takarannya sesuai atau cukup untuk wajah kita. Kamu bisa tuang sekitar 2-3 sendok makan ke dalam wadah tersebut.
3.      Lakukan Facial Treatment!
Nah, ini dia langkah utamanya. Kamu cukup mengambil minyak zaitun atau mencolek sedikit demi sedikit menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Tapi sebelumnya, pastikan tangan kamu sudah dicuci bersih ya. Setelah itu oleskan ke seluruh bagian dahi menggunakan dua tangan, lalu pijat dengan dua jari tersebut ke arah luar wajahmu. Lakukan hal yang asama untuk bagian pipi atau bawah mata dan juga dagu, ya. Selanjutnya kamu bisa oleskan ke bagian leher hingga bawah telinga dengan gerakan yang sama. 
Yap, selesai deh facial treatment kita kali ini. Mudah, bukan? Lakukan facial treatment ini sekitar 5-10 menit setiap hari ketika hendak tidur dan rasakan kesegarannya saat kamu bangun di pagi hari. Selain bisa dijadikan bahan untuk facial treatment, minyak zaitun juga bisa kamu gunakan untuk pembersih wajah lho. Make up remover kamu habis? Jangan khawatir, gunakan minyak zaitun seperti kamu menggunakan make up remover setelah beraktivitas seharian. Mudah, murah dan aman, kan? Silakan mencoba!



|

Copyright © 2009 ILADIENA ZULFA All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.